Jeruk keprok borneo prima
merupakan salah satu varietas jeruk keprok yang ada di Indonesia. Jeruk
keprok borneo prima merupakan buah-buahan endemik yang hanya terdapat
di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Keunikan jeruk ini adalah
warnanya yang kuning, tekstur daging buahnya yang empuk, dan rasanya
yang sedikit lebih asam menimbulkan kesegaran yang lebih menggigit
dibandingkan jeruk siam atau jenis jeruk lainnya. Selain itu jeruk
keprok borneo prima ketika dikupas akan mengeluarkan aroma yang sangat
wangi. Karena keutamaan itu maka tidak heran jika banyak orang
menggemari jenis jeruk endemik Kalimantan Timur ini.
Batang jeruk ini memiliki tinggi 2 meter hingga 8 meter, memiliki ranting dan cabang yang banyak, daunnya tumbuh membentuk sayap disetiap cabang dan rantinya. Bentuk daunnya elips dan kecil-kecil. Tumbuhan jeruk keprok ini akan tumbuh subur jika mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
Proses pembibitannya yang susah membuat para petani lebih tertarik untuk membudidayakan jeruk siam. Selain itu, jeruk siam juga dapat lebih cepat di panen dan buahnya lebih banyak. Luas lahan pertanian untuk jeruk keprok borneo prima sangatlah sedikit, maka tidak heran jika saat ini jeruk ini sudah sangat jarang sekali ditemukan. Kalau pun ada jumlahnya akan sangat terbatas.
Padahal permintaan konsumen akan jeruk keprok ini cukup tinggi. Oleh sebab itu sebagai penggantinya, dilakukanlah impor untuk produk jeruk keprok mandarin dari Cina, walaupun rasanya tidak sesegar jeruk keprok borneo prima ini.
Jika dibiarkan dalam waktu lama tentu jeruk ini akan menjadi tumbuhan punah. Untuk menanggulangi agar jeruk ini tidak menjadi tumbuhan punah, Dinas Pertanian setempat telah melakukan upaya berupa pembibitan jeruk ini secara intensif dengan menggunakan teknologi pembibitan yang sudah baik, salah satunya melalui kultur jaringan. Selain itu Dinas pertanian juga telah melakukan penyuluhan dan pelatihan tentang pembudidayaan dan perawat jeruk yang hampir punah ini.
Berkat usaha dari Dinas Pertanian setempat, saat ini sudah banyak petani yang menanam jenis jeruk ini di lahan yang mereka meliki.
http://tanaman.org/
Batang jeruk ini memiliki tinggi 2 meter hingga 8 meter, memiliki ranting dan cabang yang banyak, daunnya tumbuh membentuk sayap disetiap cabang dan rantinya. Bentuk daunnya elips dan kecil-kecil. Tumbuhan jeruk keprok ini akan tumbuh subur jika mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
Proses pembibitannya yang susah membuat para petani lebih tertarik untuk membudidayakan jeruk siam. Selain itu, jeruk siam juga dapat lebih cepat di panen dan buahnya lebih banyak. Luas lahan pertanian untuk jeruk keprok borneo prima sangatlah sedikit, maka tidak heran jika saat ini jeruk ini sudah sangat jarang sekali ditemukan. Kalau pun ada jumlahnya akan sangat terbatas.
Padahal permintaan konsumen akan jeruk keprok ini cukup tinggi. Oleh sebab itu sebagai penggantinya, dilakukanlah impor untuk produk jeruk keprok mandarin dari Cina, walaupun rasanya tidak sesegar jeruk keprok borneo prima ini.
Jika dibiarkan dalam waktu lama tentu jeruk ini akan menjadi tumbuhan punah. Untuk menanggulangi agar jeruk ini tidak menjadi tumbuhan punah, Dinas Pertanian setempat telah melakukan upaya berupa pembibitan jeruk ini secara intensif dengan menggunakan teknologi pembibitan yang sudah baik, salah satunya melalui kultur jaringan. Selain itu Dinas pertanian juga telah melakukan penyuluhan dan pelatihan tentang pembudidayaan dan perawat jeruk yang hampir punah ini.
Berkat usaha dari Dinas Pertanian setempat, saat ini sudah banyak petani yang menanam jenis jeruk ini di lahan yang mereka meliki.
http://tanaman.org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar