Sabtu, 13 April 2013

Durian Lahung



Durian Lahung
Buah Durian Lahung, satu lagi jenis durian yang hanya dapat ditemukan di daratan pulau Kalimantan, tersebar di seluruh wilayah Kalmantan hingga ke wilayah Sabah Malaysia.

Bentuknya sekilas mata sama saja seperti durian pada umumnya, tetapi apabila dipegang maka akan terasa di kulit bahwa durinya lebih tajam dan lancip serta panjang-panjang, warna kulit merah kehitaman. Rasanya agak berbeda dengan durian biasa, tetapi tetap lezat untuk dinikmati
Cara mengupas atau membuka buahnya pun berbeda, tidak seperti membelah buah durian, namun harus menggunakan parang tajam, dengan cara dipenggal, setelah terbuka maka terlihatlah isi buah yang kekuningan dengan aroma khas menggoda selera.

Durian Lahung sudah dibelah
Menurut masyarakat di sekitar hutan di Kalimantan Tengah, di daerah ampah, kabupaten Barito, Kalimantan Tengah, bahwa buah ini sudah semakin susah didapat, karena batang pohonnya yang sudah sangat besar, bisa mencapai diameter 1 sampai 2 meter, akibat usia rata-rata telah mencapai ratusan tahun, sehingga banyak ditebang oleh penebang liar untuk dijual ke perusahaan kayu dan industri lainnya, pohon durian Lahung ini semakin langka, karena jumlahnya yang semakin sedikit, yang berakibat kehidupannya pun diambang kepunahan.

Harga buah Durian Lahung ini, lebih murah dari harga buah Durian Karatongan, karena daging buahnya tipis, rasanya agak  hambar, dan juga banyak orang yang tidak menyukai bau dari buah Durian Lahung ini. Beberapa orang berpendapat bahwa bau dari buah ini mirip seperti bau "lahung". Dalam bahasa Banjar (Kalimantan Selatan) "lahung" berarti "WTS". Jadi seperti bau WTS begitulah menurut pendapat mereka.

Buah Durian Lahung ini sebenarnya memiliki penampilan yang unik dan menarik, karena warna kulit buahnya yang merah menyala dan durinya yang panjang. Jika dikawinsilangkan dengan jenis-jenis durian lainnya, tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan jenis kultivar unggul.

Pohon Durian Lahung ini merupakan tumbuhan dataran rendah endemik yang hanya ada di pulau Kalimantan saja, dan tidak ada di tempat-tempat lain di Indonesia (Keβler & Sidiyasa, 1994).


sumber:
- wikipedia
- hasanzainuddin.wordpress.com
- abu-muadz76.blogspot.com
- dan berbagai sumber lain

Durian Merah



buah Durian Merah Malaysia
Buat orang-orang di Indonesia, mungkin sebagian besar penggemar nikmatnya buah durian belum pernah mendengar apalagi mencicipi buah durian merah. Durian Merah hanya tumbuh dan terdapat di hutan-hutan Malaysia dan pulau Kalimantan. Rasanya ? tentunya berbeda dengan durian, tidak sebasah durian, dan tidak semanis durian, serta kadar alkohol sangat rendah.

buah Durian Merah Kalimantan
Durian Merah ini memiliki nama ilmiah:
Durio graveolens Becc.
Di Sabah durian ini juga dikenali sebagai Durian Dalit. Rasa durian ini tidak sama dengan durian yang biasa dan rasanya lebih berlemak. Durian ini memiliki beberapa warna, yaitu warna kekuningan, oranye dan merah jambu. Masyarakat Dayak Kenyah menyebutnya sebagai Durian Daun.

Ingin mencoba ? 


sumber:
- wikipedia
- tokpengulu.blogspot.com
- forum.detik.com
- dan berbagai sumber lain

Anggrek Raksasa di Tomohon


 

Grammatophyllum speciosum
Suatu tanaman Anggrek yang berukuran raksasa, setinggi 2,4 meter ditemukan di Tomohon provinsi Sulawesi Utara.

Anggrek raksasa ini bernama latin Grammatophyllum speciosum, atau lebih dikenal dengan nama Anggrek Tebu, ditemukan oleh seorang penduduk setempat, Laurens Meti (42) di desa Tara-tara I.

Anggrek raksasa ini memiliki kombinasi warna kuning kecoklatan, terdapat di pedalaman hutan Lalem yang masih termasuk wilayah desa Tara-tara. Tanaman anggrek raksasa ini hidup di batang pohon yang tinggi dan agak susah terlihat di tengah-tengah rimbunnya daun-daun pohon.

Grammatophyllum speciosum, sering disebut sebagai anggrek tebu, anggrek ratu, anggrek harimau, atau anggrek macan. Untuk 2 nama terakhir juga sebagai sebutan bagi spesies anggrek Grammatophyllum scriptum, yang dalam bahasa Inggris disebut Sugar Cane Orchid, Giant Orchid, atau Queen of the Orchids, menyandang predikat sebagai anggrek terbesar.

Penemuan anggrek raksasa ini merupakan yang pertama di hutan ini, karena belum pernah ditemukan di daerah ini. Anggrek species Grammatophyllum speciosum pernah ditemukan di Papua, yang ditetapkan dengan nama latin Grammatophyllum papuanum.

Sebenarnya anggrek dengan genus Grammatophyllum, juga banyak terdapat di pulau Kalimantan, tapi kurang diketahui masuk kategori Grammatophyllum speciosum atau Grammatophyllum scriptum.

Suatu tulisan di media internet, mengatakan bahwa tanaman anggrek raksasa ini bisa mencapai lebih dari 1 ton beratnya dan memiliki panjang malai bunga hingga 3 meter dengan diameter mulai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya malai bunganya mampu menyangga puluhan kuntum bunga berdiameter 7 hingga 10 cm.

Menurut berita yang beredar tanaman anggrek raksasa ini memiliki harga yang tinggi, terlihat dari penemuan di Tomohon ini dihargai mulai dari harga Rp. 750.000,-

sumber:
http://planettanaman.blogspot.com

Tillandsia



Tillandsia bloom

Tillandsia, adalah genus dari sekitar 540 spesies dalam keluarga bromeliad (Bromeliaceae), ditemukan di hutan, gunung, dan gurun, Tengah dan Amerika Selatan, dan Meksiko dan selatan Amerika Serikat di Amerika Utara.

Tillandsia recurvata dan spesies lain Bromeliaceae pada kabel listrik di dekat San Juan de los Morros, Venezuela

Kelembaban dan nutrisi dikumpulkan dari udara (debu, daun membusuk dan materi serangga) melalui struktur pada daun disebut trichomes. Tillandsia spesies epifit (juga disebut aerophytes atau tanaman udara), yaitu dapat tumbuh tanpa tanah dan melekat pada tanaman lain. Epifit tidak parasit.

Genus Tillandsia disebut oleh Linnaeus Carolus setelah penelitian dokter Swedia dan ahli botani Dr Elias Tillandz (awalnya Tillander), (1640-1693).


Tillandsia recurvata, menempel pada kabel listrik
di dekat San Juan de los Morros, Venezuela

Tillandsia bersifat epifit dan tidak membutuhkan tanah, karena air dan nutrisi yang diserap melalui daun. Akar digunakan sebagai jangkar saja. Reproduksi adalah dengan biji.

Beberapa bunga Tillandsia akan mekar secara teratur. Selain itu, sangat umum untuk beberapa spesies untuk mengambil pada warna daun yang berbeda (biasanya berubah dari hijau ke merah) ketika hendak menjadi bunga. Ini merupakan indikasi bahwa tanaman ini monocarpic (berbunga sekali sebelum mati) tetapi offset sekitar tanaman berbunga akan terus berkembang.

Suhu yang dibutuhkan adalah antara 32° C ke 10° C. Mereka peka terhadap es, kecuali untuk spesies paling kuat, yaitu Tillandsia usneoides, yang dapat mentolerir suhu sampai sekitar -10° C.


Klasifikasi

Family:  Bromeliaceae
Subfamily:  Tillandsioideae
Genus:  Tillandsia, L.
Species:     lebih dari 600 species

Nepenthes Pembawa Hoki


 

Nepenthes atau Kantong Semar, dan juga menyebutnya sebagai Periuk Monyet, adalah sebuah tanaman yang unik, dimana di setiap ujung daun memiliki bentuk yang unik berupa kantung. Sekilas kita sering menyangka bahwa kantong itu adalah bunga dari tanaman ini. Padahal itu adalah semacam jebakan untuk menangkap serangga yang masuk ke dalamnya. Apabila ada serangga yang masuk ke dalamnya, maka serangga tersebut tidak akan pernah keluar lagi.

Pembagian subgeneric pertama Nepenthes dibuat oleh Joseph Dalton Hooker pada tahun 1873 monografi, "Nepenthaceae". Hooker dibedakan N. pervillei dari semua taksa lainnya berdasarkan biji, yang tidak memiliki pelengkap yang paling khas dari Nepenthes. Dia ditempatkan dalam subgenus Anourosperma monotypic. Semua spesies lain digolongkan dalam subgenus kedua, Eunepenthes.

Upaya kedua untuk mendirikan sebuah subdivisi alami dalam genus itu dibuat pada tahun 1895 oleh Gunther von Beck Mannagetta und Lerchenau di "Gattung Nepenthes Die". Beck terus dua subgenera diciptakan oleh Hooker, tetapi dibagi menjadi tiga subkelompok Eunepenthes: Retiferae, Apruinosae dan Pruinosae.

Nepenthes, terdapat 135 species, yaitu :

1.   N. adnata
2.   N. alata
3.   N. alba
4.   N. albomarginata
5.   N. ampullaria
6.   N. andamana
7.   N. angasanensis
8.   N. argentii
9.   N. aristolochioides
10. N. attenboroughii
11. N. beccariana
12. N. bellii
13. N. benstonei
14. N. bicalcarata
15. N. bokorensis
16. N. bongso
17. N. boschiana
18. N. burbidgeae
19. N. burkei
20. N. campanulata
21. N. ceciliae
22. N. chang
23. N. chaniana
24. N. clipeata
25. N. copelandii
26. N. danseri
27. N. deaniana
28. N. densiflora
29. N. diatas
30. N. distillatoria
31. N. dubia
32. N. edwardsiana
33. N. ephippiata
34. N. eustachya
35. N. eymae
36. N. faizaliana
37. N. flava
38. N. fusca
39. N. gantungensis
40. N. glabrata
41. N. glandulifera
42. N. gracilis
43. N. gracillima
44. N. gymnamphora
45. N. hamata
46. N. hamiguitanensis
47. N. hirsuta
48. N. hispida
49. N. holdenii
50. N. hurrelliana
51. N. inermis
52. N. insignis
53. N. izumiae
54. N. jacquelineae
55. N. jamban
56. N. junghuhnii
57. N. kampotiana
58. N. kerrii
59. N. khasiana
60. N. klossii
61. N. kongkandana
62. N. lamii
63. N. lavicola
64. N. leonardoi
65. N. lingulata
66. N. longifolia
67. N. lowii
68. N. macfarlanei
69. N. macrophylla
70. N. macrovulgaris
71. N. madagascariensis
72. N. mantalingajanensis
73. N. mapuluensis
74. N. masoalensis
75. N. maxima
76. N. merrilliana
77. N. micramphora
78. N. mikei
79. N. mindanaoensis
80. N. mira
81. N. mirabilis
82. N. mollis
83. N. muluensis
84. N. murudensis
85. N. naga
86. N. neoguineensis
87. N. northiana
88. N. ovata
89. N. palawanensis
90. N. paniculata
91. N. papuana
92. N. peltata
93. N. pervillei
94. N. petiolata
95. N. philippinensis
96. N. pilosa
97. N. pitopangii
98. N. platychila
99. N. pulchra
100. N. rafflesiana
101. N. rajah
102. N. ramispina
103. N. reinwardtiana
104. N. rhombicaulis
105. N. rigidifolia
106. N. robcantleyi
107. N. rowanae
108. N. sanguinea
109. N. saranganiensis
110. N. sibuyanensis
111. N. singalana
112. N. smilesii
113. N. spathulata
114. N. spectabilis
115. N. stenophylla
116. N. sumatrana
117. N. suratensis
118. N. surigaoensis
119. N. talangensis
120. N. tenax
121. N. tentaculata
122. N. tenuis
123. N. thai
124. N. thorelii
125. N. tobaica
126. N. tomoriana
127. N. treubiana
128. N. truncata
129. N. veitchii
130. N. ventricosa
131. N. vieillardii
132. N. villosa
133. N. vogelii
134. N. sp. misool (diagnosis tidak lengkap)
135. N. sp. papua (diagnosis tidak lengkap)
136. N. sp. sulawesi (diagnosis tidak lengkap)
137. N. echinatus (terancam punah)
138. N. echinosporus (terancam punah)
139. N. major (terancam punah)














sumber:
- en.wikipedia.com
- http://www.sarracenia.com/faq/faq5416.html

Anggrek Monyet (Dracula simia)


 

Dracula simia
bunganya menyerupai wajah monyet
Dracula Simia, disebut juga sebagai Monkey Orchid, atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Anggrek Monyet. Diberi nama seperti itu, karena anggrek ini memiliki keunikan, bukan sekedar unik, tapi aneh, karena bunga anggrek ini menyerupai wajah monyet. Ini adalah fenomena alam.
Karena keanehan bunga dari anggrek monyet ini, maka anggrek ini pun menjadi incaran para kolektor anggrek. Keanehan anggrek ini, dari berbagai warna bunga anggrek ini memang seluruhnya menyerupai wajah monyet.

Dracula Simia atau Anggrek Monyet ini, hidup di hutan pada ketinggian 2000 m di atas permukaan laut. Tersebar di Peru dan Ecuador.

Dari nama Anggrek Monyet ini, yang bernama ilmiah Dracula simia, diartikan dracula sebagai naga kecil, dan simia diartikan sebagai menyerupai monyet.

Dracula simia
Anggrek Monyet hidup pada hutan yang teduh dengan suhu udara yang dingin. Kemungkinan besar anggrek ini tidak bisa hidup di dataran rendah atau daerah panas. Oleh karena itu banyak para kolektor anggrek yang gagal memelihara anggrak unik in.
Pada awal masuknya anggrek ini ke Indonesia, banyak orang yang menghubung-hubungkan dengan hal-hal gaib atau mistis. Seperti yang disebut tadi, bahwa ini bukanlah hal gaib, tapi ini adalah fenomena alam.

Anggrek Monyet terdiri dari beberapa species, yang tersebar di Amerika Latin, terutama di Peru dan Ecuador.

Beberapa jenis Anggrek Monyet:
  • Dracula simia
  • Dracula radiosa
  • Dracula velutina
  • Dracula ubangina
  • Dracula syndactyla
  • Dracula vinacea
  • Dracula cordobae
  • Dracula orchid
  • Dracula vampira
  • Bulbophyllum scaberulum

sumber:

Sabtu, 06 April 2013

Budidaya Bunga Aglaonema



Anda dapat membudidayakan Aglaonema dengan menanam bonggolnya.  Dari satu bonggol Anda bisa mendapatkan 2-3 anakan baru.  Setelah 6 bulan, Anda dapat memisahkan anakan baru tersebut dari induknya.  Tips untuk mengembangbiakan Aglaonema dengan lebih cepat adalah dengan pemotongan pucuk.
budidaya_aglaonemaTeknik ini merangsang tanaman induk untuk mengeluarkan tunas baru.  Dari satu potongan pucuk, Anda bisa mendapatkan 2-3 anakan baru lagi.  Anakan dari potongan pucuk ini dapat dijadikan bibit setelah ia memiliki 5-7 helai daun.  Jika Anda menggunakan dua metode ini sekaligus, maka dari satu tanaman saja Anda bisa mendapatkan 5-6 anakan sri rejeki baru.
Jika Anda ingin hasil pemotongan pucuk yang maksimal, maka pilihlah Aglaonema dewasa yang memiliki 8-10 helai daun.  Kondisi tanaman induk harus sehat dengan kriteria daun dewasa segar dan kokoh, sedangkan daun muda tidak mengecil.  Akarnya juga harus kuat dengan kriteria berwarna putih, gemuk, dan tidak busuk.  Sebelum melakukan pemotongan pucuk, sebaiknya Anda benamkan bagian batang lebih dalam ke tanah hingga 8-10 cm.
Frekuensi pemberian pupuk pun boleh ditingkatkan 2-3 minggu sebelum pemotongan pucuk.  Jika biasanya Anda memberi pupuk 1 x seminggu, maka sebelum pemotongan digandakan menjadi 2 x seminggu.
Cara melakukan pemotongan pucuk adalah sebagai berikut:
•    Siapkan pisau dan alat pengorek
•    Korek media untuk melihat kondisi akar (ingat kriteria akar yang kuat!)
•    Potong batang Aglaonema dan sisakan satu daun pada bonggol tanaman induk, yang dimaksudkan agar tanaman induk tetap dapat berfotosintesis menghasilkan makanan, sehingga tunas baru yang muncul nanti akan besar-besar
•    Pada bagian yang dipotong, baik pada bonggol yang tersisa juga pada potongan pucuk, olesi antiseptik (betadine atau campuran pinang+sirih) untuk menutup luka
•    Tanam potongan pucuk dalam media berupa campuran tanah sekam, pasir malang, humus andam, dan pakis (rasio berturut-turut 1:5:2:2)
•    Siram secara teratur, dan letakkan di tempat yang teduh
•    Tunas baru akan muncul dalam waktu 1 bulan
Anakan yang akan Anda dapatkan dari hasil pemotongan pucuk belum tentu memiliki akar.  Ketika Anda memindahkan anakan Aglaonema yang belum memiliki akar yang kuat maka gunakan metode bungkus plastik.  Tanam anakan baru tersebut dalam pot, kemudian membuat sungkup dari plastik bening.
Dengan demikian, kelembapan dalam sungkup tinggi (mencapai 80 %), suhu tetap stabil.  Hal tersebut memungkinkan terjadinya peningkatan laju metabolisme sehingga akar lebih cepat tumbuh.  Akar akan muncul setelah 3 minggu disungkup dan siap dipindahkan ke luar.  Sungkup plastik bening dapat juga diganti dengan tabung transparan dari bahan plastik jika memungkinkan.  Tabung plastik lebih awet daripada plastik bening biasa karena tidak akan sobek.

http://tanaman.org

Cara Merawat Bunga Aglaonema



Sri rejeki merupakan tanaman hias yang relatif mudah dirawat.  Pupuk yang sebaiknya diberikan untuk tanaman Aglaonema adalah pupuk kandang, pupuk humus, kompos, unsur hara mikro, pupuk anorganik, dan pupuk hormon.  2 jenis pupuk yang disebutkan terakhir umumnya merupakan pupuk lambat urai.  Sebaiknya Anda memberikan jenis pupuk tersebut setiap 1 x dalam 3 atau 6 bulan.  Sementara untuk unsur hara mikro, sebaiknya disemprotkan sebanyak 1 x setiap bulan.
merawat_tanaman_aglaonemaUntuk kesuburan akar, jika Anda ingin, boleh diberikan vitamin B1 sebanyak 1 x seminggu. Pemberian pupuk perdana dilakukan pada usia pertumbuhan bibit 2 bulan. Selama musim kering, siramlah sri rejeki secara teratur dan berilah pupuk secara rutin setiap minggu.  Sedangkan pada musim penghujan, kurangilah frekuensi penyiraman hingga 2 atau 3 minggu sekali.  Gantilah media tanam Aglaonema minimal 1 x dalam setahun.  Ketika mengeluarkan Aglaonema dari pot untuk diganti medianya, peganglah batang Aglaonema pada bagian pangkalnya dengan mantap lalu miringkan pot agar Aglaonema tercabut dari medianya.
Bersihkan akar dan bonggol Aglaonema dari sisa media yang menempel dengan cara merendamnya dalam air selama maksimal 30 menit.  Cara penggantian media yang baik adalah dengan menyiapkan pot yang dilapisi styrofoam atau pecahan genting atau bata merah di dasarnya.  Kemudian, masukan media baru hingga satu per tiga tinggi pot.  Letakan sri rejeki pada media baru, tepat di tengah-tengah pot lalu timbun dengan media hingga pot terisi penuh.  Untuk memadatkan media dalam pot, pukul-pukullah sisi pot sehingga media turun dengan sendirinya.
Hindari menekan-nekan permukaan media dengan tangan karena hal ini dapat merusak akar Aglaonema.  Setelah cukup padat, berilah pupuk lambat urai dan siram hingga cukup kuyup.  Aglaonema merupakan tanaman yang cukup tahan terhadap hama, jadi Anda tidak perlu terlalu khawatir tanaman hias kesayangan terkena infeksi jamur.  Aglaonema hanya butuh waktu 4-5 bulan untuk tumbuh besar dan optimal.  Pada usia tersebut, Anda sudah dapat dengan segera memperbanyak sri rejeki Anda.

Cara Menanam Aglaonema


menanam_aglaonemaSri rejeki memiliki preferensi terhadap jenis tanah yang lembab tapi tidak becek.  Aglaonema umumnya ditanam dalam pot dengan media tanah sekam bakar.  Namun, Anda juga boleh mencoba media tanam yang lazim dipakai para pecinta sri rejeki di Thailand, yaitu tanah sekam dicampur sedikit kompos daun dan tambahan choco chips.
Umumnya media yang digunakan terdiri dari komposisi sekam, tanah lempung, dan pasir malang dengan rasio perbandingan 2:2:1.  Jika bibit Aglaonema yang Anda miliki masih sangat muda, maka tanamlah bibit tersebut dalam media tanah campuran sekam bakar, pasir malang, cocopeat, dan dolomite (rasio perbandingan 70:12,5:12,5:5).  Dolomite yang merupakan batuan pasir berfungsi sebagai penetralisir pH.  Untuk siraman pertama, cobalah campuran air dengan hormon, bakterisid, dan fungisid.  Untuk siraman selanjutnya, silahkan gunakan air biasa.
Aglaonema dapat tumbuh optimal pada daerah yang teduh.  Mereka memiliki kecenderungan untuk tumbuh di bawah bayangan yang tidak terkena langsung sinar matahari.  Aglaonema dapat tetap berbunga meski sedikit mendapat cahaya matahari.  Sri rejeki sangat tidak tahan terhadap suhu rendah (<10 oC), suhu optimal mereka berada pada kisaran 20-30 oC.  Mereka juga sangat suka udara yang lembab.
Alat yang Anda butuhkan dalam menanam sri rejeki adalah; sarung tangan karet, gunting tanaman, pot, media tanah, dan pupuk.  Sarung tangan karet dapat diganti dengan plastik.  Penggunaan sarung tangan cukup penting karena getah Aglaonema dapat saja menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.  Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menanam Aglaonema tentu saja memilih bibit yang baik.  Bibit sri rejeki yang baik berupa tunas yang memiliki beberapa helai daun muda yang baru tumbuh.  Pastikan warna tunas daun tersebut hijau muda segar, bukan hijau muda yang layu.  Jangan lupa juga periksa kondisi perakaran bibit muda Anda.
Jika akar bibit terlalu berantakan, tidak apa untuk memotong / merapikannya dengan gunting tanaman.  Langkah selanjutnya adalah membelah bibit menjadi empat bagian agar Anda memiliki banyak Aglaonema.  Langkah ini opsional, tidak wajib, tapi jika Anda ingin melakukannya maka buat potongan membujur dari bagian batang ke arah akar, membagi dua bibit Anda.  Kemudian, belah lagi tiap potongan sebelumnya sehingga Anda mendapatkan 4 belahan bibit.
Setiap belahan harus memiliki bagian batang dan bonggol yang seimbang.  Isi pot yang telah Anda sediakan dengan media dan pupuk dengan rasio 3:1, campur rata.  Benamkan bibit Anda hingga hanya sedikit pucuk yang terlihat mencuat di permukaan tanah.  Siram bibit dengan air, hingga air mengalir dari lubang-lubag di bawah pot Anda.  Pada minggu-minggu pertama, letakkan pot-pot tersebut di dalam rumah pada tempat yang teduh, misalnya pada ambang jendela.

http://tanaman.org

Tanaman AGLAONEMA


aglaonema_blushAglaonema yang juga dikenal dengan nama sri rejeki merupakan anggota family Araceae, satu kelompok dengan tanaman keladi.  Tanaman hias daun ini memiliki 40 jenis, tiga di antaranya yang menjadi favorit pecinta tanaman hias adalah Aglaonema costatum, Aglaonema modestum, dan Aglaonema crispum.  Aglaonema ditemukan tumbuh alami di negara-negara tropis seperti di kawasan Asia Tenggara, India, dan Cina.
Habitat alaminya adalah rawa-rawa dan hutan hujan.  Sri rejeki termasuk dalam kelompok tanaman herba yang dapat tumbuh dengan ketinggian 20-150 cm.  Daunnya tersusun berselang-seling pada batang, berbentuk bulat-lonjong, dan memiliki variasi warna dari merah hingga putih-hijau.  Getah dari beberapa jenis Aglaonema ada yang mengandung racun.  Racun tersebut dapat menyebabkan iritasi kulit dan peradangan pada bibir, lidah, tenggorokan jika terminum.  Aglaonema sangat terkenal sebagai tanaman hias karena tanaman ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap berbagai variasi lingkungan dan mudah ditumbuhkan.
Tanaman ini dapat menyesuaikan diri dengan berbagai intensitas cahaya, tidak membutuhkan perhatian ekstra keras dalam perawatannya, dan relatif memiliki daya tahan tinggi terhadap hama.  Sebagian orang Asia (termasuk Cina, Thailand, dan Indonesia) percaya bahwa Aglaonema dapat mendatangkan keberuntungan dan rejeki.  Aglaonema memiliki beberapa varian yang cukup menarik seperti snow white, legacy, cochine, lipstick, dan widuri.  Snow white adalah varian sri rejeki yang memiliki ciri-ciri daun berwarna putih dengan corak-corak hijau yang tersebar rata di permukaannya.
Legacy memiliki daun berwarna hijau dengan dominasi corak berwarna merah yang mengikuti alur tulang daun.  Sementara, lipstick memiliki pola warna merah mengelilingi tepi daunnya (jadi seperti bibir yang memakai lipstick).  Cochine merupakan sri rejeki berdaun merah atau warna tembaga.

Tips Dahsyat Untuk Tanaman Anggrek


Tidak sedikit dari kita ingin memiliki keahlian dalam menanam anggrek di rumah. Dengan mengetahui beberapa tips sederhana tentang cara menanam anggrek, Anda dapat menumbuhkan anggrek sama mudahnya seperti seorang penanam profesional. Bunga anggrek adalah bunga yang eksotis, cantik dan relatif sederhana untuk tumbuh selama Anda mengetahui cara yang tepat untuk merawat anggrek seperti di bawah ini.
  • Memahami teknik penanaman – bibit anggrek yang bagus adalah yang sudah memiliki umur 1 tahun atau daun yang dimilikinya telah mencapai 1 cm dan disertai dengan kemunculan dua hingga tiga helai akar. Semua bibit anggrek bisa Anda tanam pertama kali di dalam pot plastik. Setelah tiga bulan, anggrek tersebut dapat dipindahkan ke tempat yang baru seperti pot kecil berukuran 8 hingga 10 cm untuk tiga atau lima tanaman. Jangan lupa untuk memasukkan larutan fungisida serta pupuk organik. Hingga tiga bulan berikutnya bibit anggrek yang telah tumbuh itu bisa dipindahkan ke tempat yang lebih besar untuk ditanami satu tanaman. Selain itu, setiap enam hingga delapan bulan sekali Anda perlu mengganti medianya dengan yang baru.
  • Memahami akar – Sering kali Anda akan mendapati akar dari tanaman anggrek Anda mulai tumbuh keluar dari tempat penanamannya. Anda mungkin tergoda untuk memasukkan kembali akar-akar yang keluar itu ke tempatnya semula, ini justru dapat membahayakan tanaman Anda. Sebaiknya, untuk merawat anggrek pindahkan ke pot yang lebih besar dimana akar akan memiliki ruang cukup untuk tumbuh.
  • Menegakkan batang tanaman tersebut – Batang tanaman anggrek dapat tumbuh agak tinggi. Jika Anda pernah membeli anggrek di toko bunga, Anda bisa melihat bahwa tanaman tersebut disokong dengan penyangga. Dengan menggunakan penyangga, Anda dapat menegakkan batangnya hingga berdiri tegak dan berat alami tanaman ini tidak membuatnya jatuh seiring pertumbuhannya.
  • Menjaga suhu – Mengetahui cara menanam anggrek tergantung pada kebutuhan utamanya, misalnya suhu. Anda harus selalu memastikan bahwa anggrek Anda tetap berada di lingkungan dengan suhu 15 hingga 35 derajat celcius. Selama Anda konsisten menjaga suhu yang tepat bagi anggrek, Anda akan melihat keberhasilan dalam merawat anggrek. Beberapa langkah sederhana di atas bisa anda ikuti dan pastikan untuk memberikan penyiraman, suhu serta intensitas cahaya yang tepat bagi anggrek Anda.

http://tanaman.org

Cara Merawat Kaktus Agar Cepat Berbunga


Seringkali penggemar kaktus jengkel melihat kaktusnya tidak pernah berbunga. Padahal ia memelihara kaktus itu sudah bertahun-tahun. Teknis petunjuk cara merawat kaktus sudah dilakukan oleh hobiis. Kok ya, keindahan bunga kaktus tidak pernah dinikmatinya.
Sekarang ini, jenis kaktus yang diperkenalkan oleh nurseri banyak sekali. Dari berbagai jenis kaktus itu, ada kaktus yang memiliki sifat dapat berbunga dan ada yang tidak. Pastikan jenis kaktus yang dimiliki oleh penggemar kaktus merupakan jenis kaktus yang dapat berbunga.
Jika kaktus yang dimiliki oleh hobiis adalah jenis yang berbunga tetapi tidak pernah muncul bunga kaktus berarti harus ada perlakuan. Pertama-tama yang diperhatikan oleh pecinta tanaman berduri ini adalah suhu ruangan tempat tumbuh. Suhu ruangan yang dikehendaki oleh kaktus yaitu fluktuasi suhunya ekstrim. Suhu ruangan yang diinginkan oleh kaktus agar muncul bunga kaktus yaitu suhu malam hari sekitar 15 derajat celcius sedangkan suhu siang hari 40 derajat celcius.
Penggemar kaktus dapat menciptakan suhu ruangan yang ekstrim dengan membuat rumah kaca. Bangunan rumah kaca dapat dibuat dari bahan kaca. Kalau penggemar kaktus menginginkan bahan yang lebih murah dapat dipakai plastik UV. Plastik UV ini bisa bertahan hingga 5 tahun. Bangunan rumah kaca berbahan plastik UV sebaiknya berbentuk lorong setengah lingkaran yang memanjang. Bangunan memiliki ketinggian 2 meter sedangkan lebar 2,5 meter. Bangunan ini tidak bervelintasi.
Setelah bangunan rumah kaca memenuhi persyaratan iklim mikro kaktus, bibit kaktus dapat ditanam oleh hobiis di dalam rumah kaca. Cara merawat kaktus sesuai dengan petunjuk teknis budidaya. Pertumbuhan bibit kaktus akan mengalami perkembangan yang pesat. Pada fase pertumbuhan, bibit kaktus memerlukan pupuk dengan kandungan nitrogen yang tinggi. Pada fase pembungaan, bibit kaktus memerlukan pupuk dengan kandungan fosfor dan kalium yang tinggi.
Bunga kaktus akan bermunculan jika pada jaringan tanaman mengandung cadangan karbohidrat yang tinggi. pengaturan pemupukan perlu dilakukan oleh hobiis dengan cermat. Setelah kaktus berbuah, kaktus memasuki fase istirahat. Pada fase ini, pemupukan yang tepat mengandung unsur nitrogen yang tinggi. Tanaman kaktus tidak boleh dipaksa oleh penggemar kaktus untuk berbunga terus-menerus.


http://tanaman.org

Budidaya Rosela


Salah satu tanaman yang saat ini digemari masyarakat adalah bunga rosela, hal ini dikarenakan bunga rosela memiliki khasiat medis. Selain itu cara budidaya rosela yang relatif mudah dan banyak cara untuk mengolah tanaman ini menjadi hidangan atau minuman yang sehat dan menyegarkan seperti membuat teh rosela.
Dalam budidaya rosela media tanam yang perlu disiapkan adalah lahan terbuka serta polybag. Polybag berguna sebagai media tanam persiapan benih bunga rosela sebelum dipindahkan ke lahan yang terbuka. Sedangkan lahan itu sendiri berguna untuk media tanam akhir sampai bunga tersebut siap dipanen.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam budidaya rosela adalah mempersiapkan lahan penanaman bunga rosela. Kemudian pembenihan bunga rosela, ada dua cara untuk pembenihan tanaman ini yaitu dengan stek atau dengan menggunakan bijinya. Jika menggunakan bijinya, biji tersebut harus direndam terlebuh dahulu sebelum akhirnya ditanam. Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah proses penanaman. Penanaman dilakukan di lahan terbuka terlebih dahulu, setelah sekitar satu minggu kemudian dipindahkan ke polybag. Selanjutnya sekitar dua minggu, bunga rosela dapat dipindahkan di lahan terbuka yang sudah dipersiapkan dengan jarak tanam tertentu. Dan langkah yang terakhir adalah perawatan bunga rosela.
Seperti halnya budidaya rosela, perawatan rosela tidak terlalu sulit hanya perlu ketekunan, Perawatan rosela yang perlu dilakukan adalah penyiraman serta pemberian pupuk yang cukup, yang perlu diingat penyiraman bunga rosela jangan sampai mengenang sebab tanaman ini bisa busuk. Namun memang dalam perawatan rosela ada kendala-kendala yang timbul, yaitu adanya hama dan tumbuhan ilalang yang mengganggu proses pertumbuhan bunga rosela. Hama yang biasa menyerang adalah belalang, kutu putih, ulat, nematode. Hama ini sering menyerang bagian akar dan batang. Hama-hama tersebut harus segera diatasi sebab bisa mengurangi kualitas bunga rosela itu sendiri.
Salah satu cara mengolah bunga rosela ini yang saat ini banyak digemari adalah dengan membuat teh rosela, sebab membuat teh rosela sangat praktis tidak terlalu membutuhkan banyak bahan dan tenaga. Dalam membuat teh rosela hanya perlu segelas air panas, gula dan tentunya bunga rosela yang sudah kering, tak lebih dari sepuluh menit teh rosela pun siap dinikmati

Beberapa Hama Gasteria


Gasteria merupakan tanaman sekulen asli dari Afrika Selatan. Tanaman ini sering dijadikan sebagai tanaman hias, baik untuk di dalam rumah maupun di luar rumah. Ia harus ditanam di tanah yang kering dan berpasir. Sebagian dari jenis tanaman ini harus dilindungi dari sinar matahari langsung atau kondisi ekstrim lainnya. Mulsa kerikil anorganik dapat ditempatkan di sekitar tanaman hias ini, untuk mencegah tumbuhnya gulma.
Hama tanaman yang menyerang Gasteri cukup sedikit. Terkadang ulat atau belalang menyerang bagian daun tanaman. Dalam keadaan lembab sering juga ditemui hama yang menyerang akar dan batang, terutama saat pembibitan, seperti aphids (kutu daun), spider mites (tungau), bekicot dan semut. Secara langsung semut memang tidak membawa dampak yang buruk terhadap gasteria.
Akan tetapi secara tidak langsung semut membawa mangsanya yaitu kutu daun (aphid) yang mana merupakan hama gasteria, sehingga membuat tanaman ini menjadi busuk. Ukuran spider mites sangatlah kecil, Anda akan memerlukan kaca pembesar untuk dapat melihatnya. Tanda-tanda awal dari kehadiran hama ini adalah dengan munculnya bintik-bintik coklat, karena epidermis tanaman telah dirusak.
Jika Anda menaruh tanaman di luar rumah, bekicot mungkin saja bisa menjadi hama berbahaya bagi tanaman ini. Bekicot dapat merayap disekitar sisi pot bunga, bahkan hewan molusca ini juga mampu menangani kaktus berduri. Sciarid fly adalah lalt hitam kecil yang biasanya bertelur di dalam tanah yang lembab. Larva dari lalat ini akan mengambil zat makanan akar, sehingga akan membuat bibit menjadi mati. Karenanya pastikan Anda tidak menyiramkan air terlalu banyak pada tanaman. Selain serangga, hama gasteria lainnya adalah jamur atau bakteri, yang dapat membuat daun menjadi busuk.
Berikut beberapa tindakan pencegahan terhadap hama dan penyakit pada gasteria:
  1. Karantina. Jika Anda baru saja membeli tanaman ini, pisahkan tanaman tersebut dari tanaman lainnya selama beberapa minggu. Hal ini bertujuan untuk memeriksa apakah terdapat hama Root mealy bugs, sehingga tidak menyebar ke tanaman lainnya. Untuk mencegah hama tersebut berkembang, gunakanlah kompos yang “disterilkan” untuk membunuh serangga dan larva beserta telur-terlurnya.
  2. Inspeksi. Lakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi tanaman Anda, misalnya ketika meyiram tanaman. Hal ini akan membantu Anda untuk menemukan tanda-tanda awal munculnya hama dan penyakit, sehingga bisa langsung diobati. Jangan anggap semut-semut halus yang ada di tanaman Anda, karena semut secara tidak langsung juga dapat membuat daun gasteria menjadi busuk.
  3. Kebersihan. Pastikan Anda selalu membuang daun-daun yang sudah layu atau membusuk sesegera mungkin. Daun yang busuk biasanya menajadi tempat persembunyian yang ideal untuk hama serta jamur untuk memproduksi spora mereka. Jika daun-daun bagian bawah telah berwarna kekuningan karena terserang penyakit, Anda harus membuang bagian daun tersebut agar tidak menyebar ke daun lainnya. Daun juga haus dijaga agar tidak sampai tertimbun tanah, karena akan menyebabkan pembusukkan akibat jamur atau cendawan. Penyemprotan pestisida hanya boleh dilakukan bila serangan hama dan penyakit cukup mengganggu.

Bisakah Baobab Dikembangkan di Indonesia


Keberadaan Pohon baobab (Adansonia sp) di Indonesia didatangkan orang belanda sebagai tanaman hias. Pohon introduksi ini berasal dari benua hitam (Afrika). Perawakan pohon baobab besar ‘meraksasa’. Tinggi pohonnya dapat mencapai 30 meter. Sepintas pohonnya menyerupai randu alas. Lingkar batangnya dapat mencapai lima pelukan orang dewasa. Bentuk buah baobab menyerupai buah mahoni. Isi buahnya dapat dimakan. Kayunya memiliki tingkat kekerasan yang rendah.
Baobab indonesia ditanam juga oleh orang arab. Beberapa pohon baobab dapat ditemukan di sepanjang jalan pantura. Baobab indonesia dapat tumbuh dimana saja. Pohon yang ditanam di dataran rendah mampu berbuah, sedangkan yang berada di dataran tinggi sulit berbuah.
Pohon baobab memperbanyak diri dengan biji. Perbanyakan yang lain dilakukan dengan cara stek batang. Sifat perakarannya memiliki kemiripan dengan adenium. Batang baobab mampu menyimpan air dalam jumlah banyak. Pada musim kemarau daunnya tetap terlihat hijau.
Masyarakat belum banyak mengetahui manfaat pohon baobab. Masyarakat memandang pohon ini kerapkali menjadi masalah. Pohonnya terlalu banyak memakan ruang tumbuh. Masyarakat belum berminat untuk mengembangkan pohon baobab. Sentra-sentra tanaman hias belum menyediakan bibit baobab. Dinas pertanian, perkebunan, dan kehutanan juga belum memperkenalkan bibit baobab pada masyarakat.
Tidak tersedianya bibit baobab menyulitkan usaha pengembangannya di indonesia. Pengembangan baobab memerlukan pendidikan dan informasi yang lebih pada masyarakat. Saat ini hanya mereka yang menyukai rasa keagungan, kebesaran, dan kekuasaan yang berminat menanam pohon baobab. Mereka-mereka adalah kebun koleksi, instansi pemerintah dan universitas.

Makin Fanatik dengan Sarang Burung Asplenium


Indonesia memiliki biodiversity yang tinggi. Biodiversity yang tinggi ini ditempati pada hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki sifat kelembaban tinggi, basah dan gelap. Habitat seperti ini disukai oleh jenis paku-pakuan. Ratusan jenis paku-pakuan telah diidentifikasi oleh para peneliti. Di antara ratusan jenis itu beberapa diantaranya telah diketahui oleh hobiis tanaman layak sebagai tanaman hias.
Paku-pakuan yang termasuk genus asplenium salah satu yang dilirik oleh para pecinta tanaman hias. Bentuk paku-pakuan dari genus ini memiliki kemiripan dengan sarang burung. Karena kemiripannya, para pecinta tanaman hias menyebutnya sebagai paku sarang burung. Paku sarang burung memperbanyak diri dengan spora. Spora-spora ini terletak di bagian bawah daun dan berwarna coklat. Hidup asplenium bersifat epifit. Artinya dalam hidupnya hanya menempel pada tanaman inang. Paku sarang burung mengambil nutrisi dari bahan-bahan organik yang membusuk dan menempel pada tanaman inang.
Jenis asplenium yang sering dipelihara oleh masyarakat yaitu Asplenium nidus. Tetapi para pecinta tanaman hias yang fanatik merasa kurang puas dengan jenis ini. Saat ini para pemulia sedang mengembangkan paku sarang burung yang unik dan langka. Dengan perlakuan mutasi, anakan yang terjadi dapat menghasilkan jenis variegata dan cristata. Persilangan antar jenis dapat menghasilkan hibrida baru. Hasil perlakuan mutasi bersifat temporer. Jika orang tak pandai memelihara paku sarang burung ini, sifatnya mudah berubah. Tanaman yang terjadi dari hasil mutasi cenderung akan kembali lagi pada sifatnya yang asli. Hasil persilangan bersifat permanen. Hibrida ini yang diharapkan oleh penggemar paku-pakuan.
Perawatan asplenium boleh dikatakan mudah. Tanaman ini membutuhkan tempat yang lembab, basah dan ternaungi. Dalam perawatan asplenium sebaiknya menghindari terpaan langsung sinar matahari. Daun yang terkena terpaan sinar matahari langsung akan terlihat terbakar. Daun akan berwarna kuning hingga akhirnya coklat dan mati. Pemberian bahan organik diperlukan untuk menambah nutrisi. Bahan-bahan organik seperti seresah daun, sabut kelapa dan merang dapat dipakai oleh para hobiis dalam perawatan asplenium.


http://tanaman.org

Hama dan Penyakit Sanseviera


Masalah yang menakutkan bagi para penggemar sanseviera adalah hama penyakit. Kedatangan hama penyakit sering tak terduga. Tiba-tiba daun lidah mertua didapati hobiis sudah sobek terkena gerekan serangga dan gigitan bekicot. Makhluk ini beraktifitas pada waktu malam hari. Kalau keadaannya sudah begitu, keindahannya tak tampak lagi. Yang lebih menjengkelkan lagi, para hobiis menemukan daun lidah mertua dalam keadaan lemas dan lunak. Ketika perakarannya dicabut, telah rusak dan busuk.
Hama merupakan organisme pengganggu yang menyerang tanaman pokok. Organisme pengganggu ini mudah terlihat dengan mata telanjang. Contoh dari hama ini yakni serangga dan bekicot. Sedangkan istilah penyakit ditujukan pada organisme pengganggu yang mikroskopis. Organisme ini dapat dilihat hanya dengan bantuan alat. Semua organisme yang mengganggu tanaman pokok disebut hama penyakit.
Penanggulangan hama tanaman lebih mudah dibandingkan penyakit. Sanseviera yang terserang hama tanaman dapat dibasmi dengan tiga metode. Metode yang pertama dengan mekanis atau manual, yang kedua dengan biologis dan terakhir dengan kimiawi. Tiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan. Tergantung skala penanaman lidah mertua, setiap metode memiliki tingkat keefektifan tertentu. Misal, jumlah tanaman pereduksi gas polutan yang dimiliki hanya lima pot, metode mekanis lebih efektif dibandingkan cara lain. Jika jumlah tanaman yang dimiliki pekebun sampai ribuan, tentu saja cara kimiawi lebih efektif. Cara biologis efektif digunakan untuk mengurangi dampak negatif cara kimiawi.
Penyakit yang menyerang sanseviera biasanya bersifat sporadis. Sulit mengatasinya. Dampak kerusakannya relatif singkat dan massal. Organisme penyebab penyakit berasal dari jenis jamur, bakteri dan virus. Organisme ini biasanya bekerja sama dengan organisme lain (disebut vektor atau agen pembawa). Oleh karena itu, hobiis dapat memutus mata rantai ini dengan memusnahkan agen pembawa atau vektornya.
Sanseviera yang sudah terlanjur sakit di karantina, kemudian dimusnahkan. Untuk usaha pencegahan tanaman tidak sakit, sebelum pekebun menanam bibit sanseviera perlu pemberian fungisida atau bakterisida. Bibit tanaman pembersih udara ini dicelupkan ke dalam larutan fungisida atau bakterisida.
Cara terbaik bagi penggemar sanseviera menghindari hama penyakit yaitu selalu menjaga kondisi tanamannya tumbuh sehat. Penggunaan media tanam yang sesuai dan steril. Pemberian pupuk yang tepat. Penyemprotan rutin pestisida untuk membasmi hama. Kebutuhan cahaya matahari yang cukup.


http://tanaman.org

Sanseviera Makin Terkenal


Sanseviera didatangkan ke indonesia sudah lama. Bagi pecinta tanaman hias, tumbuhan berdaun unik ini tergolong sebagai tanaman hias klasik. Bisnis sanseviera mengalami pasang surut dalam perjalanannya hingga kini. Pasang surut bisnis tanaman hias ini tergantung pada selera pasar. Selera pasar yang berubah-ubah ini memaksa para pemulia melakukan inovasi. Pemulia tanaman terus-menerus memperkenalkan varietas baru ke pasar. Tidak heran pada saat ini bertebaran variasi bentuk dan warna daunnya.
Morfologi tumbuhan berdaun unik ini mudah dikenali dari daunnya yang menjulur panjang seperti lidah. Para pecinta tanaman hias sering menyebut sebagai lidah mertua. Mungkin mereka terinspirasi pada mertua mereka yang sering mengomel. Daun lidah mertua yang klasik berwarna hijau. Tetapi sekarang ini para pemulia memperkenalkan berbagai macam warna daun. Warna daun yang diperkenalkan pemulia antara lain warna kuning di bagian tepi daun dan warna putih sebagian. Bentuk daun yang diperkenalkan para pemulia antara lain bentuk tombak, bentuk roset dan kipas.
Pecinta tanaman hias mengenal lidah mertua tidak hanya dari variasi bentuk dan warna daunnya saja. Dari publikasi jurnal penelitian, sanseviera diketahui oleh para peneliti sebagai pembersih udara. Daunnya mampu menyerap asap rokok dan gas polutan. Publikasi ini membuat gembira para pecinta tanaman hias ini. Mereka merasakan manfaat berganda pelihara lidah mertua. Publik yang awampun mengetahui manfaat tanaman ini.
Para pemilik hotel, kantor-kantor, dinas pertamanan pemerintah melirik tanaman berdaun unik dan indah ini sebagai pengisi ruangan dan pengisi elemen taman. Mereka menempatkan lidah mertua di sudut-sudut ruangan. Mereka memajang lidah mertua untuk dinikmati keindahannya sekaligus berfungsi sebagai pereduksi gas polutan. Dinas pertamanan pemerintah memanfaatkan tanaman pembersih udara ini sebagai pengisi elemen taman di sepanjang jalur hijau. Mereka mengharapkan gas buangan dari kendaraan bermotor terserap oleh lidah mertua.
Masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan bibit sanseviera di nurseri-nurseri. Sentra-sentra tanaman hias menyediakan bibit sanseviera dalam jumlah besar. Mereka menjual bibit sanseviera dengan murah. Nurseri-nurseri menjualnya dengan kisaran harga Rp 5.000,00 sampai Rp 10.000,00 per pot.


http://tanaman.org

Tumpang sari Pohon Jati dan Ubi Jalar



Setiap pekebun pasti mengharapkan pertumbuhan tegakan pohon jati dengan baik. Tegakan pohon jati yang baik dicirikan dengan pertumbuhannya cepat, seragam, batang tumbuh tegak lurus, tidak menggarpu, hemat pupuk dan sehat. Tegakan yang tumbuh baik akan menghasilkan kayu jati yang bermutu tinggi. Kayunya dihargai tinggi di pasaran.
Pada saat awal penanaman pohon jati, areal penanaman akan terlihat terbuka. Areal penanaman berlimpah cahaya matahari. Para pekebun biasa memanfaatkan kondisi tersebut dengan tumpang sari. Salah satu jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai tumpang sari yaitu ubi jalar. Ubi jalar memilki banyak keunggulan. Keunggulannya yaitu mudah ditanam, adaptif di segala kondisi tanah dan pertumbuhannya terus-menerus. Pasalnya bila lahan tidak dilakukan tumpang sari, justru gulma yang akan tumbuh menutupi areal penanaman.
Langkah-langkah membuat tumpang sari pohon jati dengan ubi jalar sebagai berikut. Pertama-tama lahan ditanami dengan ubi jalar. Ubi jalar dibiarkan tumbuh hingga 2-3 bulan. Setelah itu, baru pohon jati ditanami di lahan. Kedua tanaman tersebut dibiarkan tumbuh bersama-sama. Bila tanaman ubi jalar sudah terlihat menutupi lahan, maka pada ubi jalar dilakukan pemangkasan. Pangkasan ubi jalar tersebut ditimbun ke dalam tanah. Di dalam tanah akan terjadi proses pembusukan. Proses pembusukan dan penguraian tersebut akan mengundang predator. Predator-predator ini bergerak aktif di dalam tanah membuat rongga-rongga dan terowongan. Aktivitas organisme ini membuat tekstur tanah menjadi gembur.
Hasil tumpang sari pohon jati dengan ubi jalar dapat terlihat dalam waktu 10-12 bulan. Pertumbuhan tegakan pohon jati terlihat lebih cepat dan seragam. Harapannya, pada tegakan pohon jati menghasilkan kayu jati yang bermutu tinggi. Pohon jati dapat dipanen pada umur kurang lebih 15 tahun. Kriteria kayu jati bermutu tinggi yaitu batang lurus, tinggi batang bebas cabang lebih dari 10 meter. bentuk batang silindris. Harga jati seperti ini dinilai mahal.

Berbagai Durian di Indonesia



Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki varian durian terbanyak di dunia. Varian durian Di Indonesia dapat mencapai ratusan, dari durian yang memiliki rasa enak hingga durian yang memiliki rasa tidak enak. Indonesia seharusnya dapat menciptakan jenis durian unggulan sendiri, tidak hanya mengembangkan bibit durian dari luar negeri. Sehingga Indonesia dapat dibuat komoditas durian unggulan yang dapat bersaing di dunia.
Buah durian merupakan buah berkulit duri namun memiliki rasa yang sangat enak dan legit. Buah ini memiliki aroma yang sangat khas dan menyengat. Buah legit ini banyak sekali jenisnya, di Indonesia saja terdapat bermacam-macam durian seperti durian sukun, durian merah, durian matahari, durian otong, durian kuning emas, dan lain-lain. Sedangkan durian monthong bukanlah durian asli Indonesia.
Ada banyak sekali durian yang dibudidayakan di Indonesia diantaranya :
  1. Durian petruk. Merupakan durian dari Jepara yang merupakan salah satu durian terlezat di Indonesia. Durian ini memiliki isi yang kecil dan daging buah yang berwarna putih.
  2. Durian monthong. Durian monthong merupakan salah satu durian yang paling terkenal di kalangan masyarakat. Durian yang berasal dari Thailand ini banyak disukai orang. Durian ini memiliki rasa yang sangat enak sehingga banyak dicari. Warna daging buahnya ada yang putih dan ada pula yang kuning. Namun durian ini lebih mudah terserang penyakit Phytophthora sp. Bila dibanding dengan durian lainnya.
  3. Durian kuning emas. Durian ini memiliki rasa yang khas,legit dan manis. Durian ini tidak seperti durian lainnya, karena durian ini tidak meninggalkan bau setelah dimakan. Kalau durian lain tentunya akan meninggalkan bau khas durian.
  4. Durian merah. Merupakan durian yang memiliki daging buah yang berbeda dari yang lainnya. Durian ini memiliki daging buah yang merah. Rasanya pun tidak kalah lezatnya bila dibandingkan dengan durian yang lain.
Bibit durian satu dengan yang lainnya tidak sama harganya. Harga bibit durian petruk sekitar Rp15.000,00/bibit. Harga bibit durian montong sekitar Rp25.000,00/bibit. Harga bibit durian kuning emas sekitar Rp20.000,00/ bibit. Sedangkan harga bibit durian merah sekitar Rp20.000,00/ bibit. Harga ini untuk ukuran bibit sekitar 30-70cm.

Bidara Dapat Mengusir Malaria?



Tanaman yang memiliki nama latin ziziphus mauritinia ini merupakan tanaman tropis dan telah dikenal sejak lama di seluruh belahan dunia. Di Indonesia dikenal dengan nama bidara, dan memiliki banyak manfaat baik dari daun, buah maupun umbinya. Buah bidara kaya akan kandungan vitami C yang lebih tinggi dari pada buah apel dan jeruk. Sementara bunga bidara menjadi sumber nektar bagi lebah, dan kayu bidara dapat digunakan dalam beberapa furnitur kayu. Sebagai tanaman obat bidara banyak diolah sebagai obat herbal dalam bentuk ekstrak. Beberapa jenis penyakit diyakini akan dapat teratasi dengan bidara seperti malaria.
Penyakit malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang sel darah yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anoplest betina. Parasit malaria berkembang biak dalam sel darah merah penderita, dan memiliki gejala sakit kepala, mual muntah dan demam tinggi. Obat herbal berbahan dasar bidara bermanfaat sebagai pencegah malaria karena memberi efek perlindungan terhadap tubuh penderita dari serangan parasit protozoa penyebab malaria. Sementara bagi penderita yang terinfeksi malaria, manfaat bidara adalah mengendalikan metabolisme trigliserida dalam darah penderita malaria.
Trigliserida adalah lemak yang diproduksi oleh pankreas hasil dari metabolisme makanan , dalam jumlah yang normal ia memiliki fungsi penting sebagai sumber energi dan sirkulasi makanan berlemak dalam tubuh. Pada orang yang terinfeksi penyakit malaria jumlah trigliserida mengalami peningkatan yang tinggi. Lonjakan trigliserida yang tinggi akan memicu peningkatan penumpukan kolesterol pada pembuluh darah, sehingga berpeluang terjadinya komplikasi pada penderita malaria.
Berdasar sebuah penelitian di Universitas Diponegoro menunjukkan bahwa penderita malaria yang mengkonsumsi ekstrak bidara pada pekan pertama infeksi menunjukkan terjaganya tingkat trigliserid dalam batas wajar, sehingga memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik.


http://tanaman.org

Bisakah Pir Dibudidayakan Di Indonesia?



Buah pir memiliki tipe buah pome, dengan bentuk buah bulat melonjong. Buah pir rasanya manis, namun ada pula yang memilki rasa yang masir. Buah pir memiliki kandungan air yang cukup tinggi.
Budidaya pir banyak dilakukan di daerah yang beriklim sedang. Di Indonesia sendiri budidaya pir belum banyak dilakukan. Hal tersebut dikarenakan iklim tropis dan suhu udara di Indonesia yang relatif tinggi, tidak mendukung bagi perkembangan dan pertumbuhan bibit pir.
Sebenarnya ujicoba budidaya pir pernah dilakukan di daerah Bogor. Suhu udara Bogor yang rendah, diharapkan dapat menunjang tumbuh kembang bibit pir. Para peneliti mengambil sampel bibit pir yang berasal dari Jepang. Budidaya pir mulai dilakukan pada awal bulan Desember.
Pada awal Desember hingga awal Maret mulai dilakukan penanaman bibit pir. Sebelum bertunas bibit pir harus melewati masa dingin. Proses pendinginan ini disebut stratifikasi. Karena Indonesia tidak mengalami musim dingin, maka penanaman awal bibit pir sampai masa tunas terjadi, dilakukan pada sebuah ruangan yang memiliki alat pengatur suhu lingkungan yang berfungsi mendinginkan atau merendahkan suhu lingkungan. Bibit pir tersebut ditanam pada media pot kecil yang telah diberi pupuk.
Setelah bertunas, tunas bibit pir dipindahkan pada area tanam. Area tanam yang digunakan harus bersih dari rerumputan dan gulma. Bibir pir kemudian ditanam pada tanah dengan kedalaman 30 cm dengan diameter lubang 25-40 cm. Dalam budidaya pir, perlu dilakukan penyiraman air secara rutin pada tunas bibit pir.
Ketika memasuki usia 10 bulan, tunas bibit pir yang telah tumbuh diikatkan pada sebuah bambu yang memiliki diameter 10-15 cm, hal tersebut bertujuan agar bibit pir tersebut dapat tumbuh tegak ke atas. Pada usia 2-3 tahun, akan dilakukan pemangkasan pada bibit pir yang ditanam tersebut. Hal ini penting dilakukan, karena pada usia tersebut bibit pir mulai mengalami pembentukan pohon dan susunan pohon.
Di Indonesia panen buah pir dari hasil budidaya pir biasanya dilakukan pada bulan September-Oktober. Buah pir yang dihasilkan dari budidaya pir di Indonesia memiliki karakteristik yang tidak terlalu baik. Buah pir yang dihasilkan memiliki ukuran yang relatif kecil, rasanya pun tidak semanis buah pir yang dibudidayakan di daerah iklim sedang.


http://tanaman.org

Sawo Ciku Jumbo


Buah sawo adalah sejenis buah yang bulat, jika buah sawo matang warnanya tetap coklat, namun daging buah sawo lebih lunak. Buah sawo matang mengandung air dalam kadar yang tinggi dengan rasa yang manis dan segar. Sawo yang berwarna coklat adalah sawo yang biasa dan banyak ditemukan. Ternyata selain sawo biasa juga ada jenis sawo yang bernama ciku jumbo.
Sawo ciku jumbo dapat tumbuh di semua wilayah Indonesia. Sawo ini memiliki pohon yang tidak jauh berbeda dengan sawo biasa. Namun daunnya berwarna hijau keemasan. Buah sawo ciku jumbo yang muda berbentuk bulat bola, bukan lonjong seperti sawo biasa. Di waktu masih muda, buah sawo ciku jumbo berwarna hijau. Ketika buah sawo matang, warnanya akan berubah menjadi ungu.
Selain itu, struktur buah sawo ciku jumbo ini agak sedikit berbeda dengan sawo biasa. Buah sawo ciku jumbo isinya lebih berserat dan di tampuknya terdapat getah yang rasanya agak pahit. Kulit sawo ciku jumbo juga lebih tebal jika dibandingkan dengan sawo biasa. Namun, bagi Anda yang senang dengan sensasi aneka buah, sawo ciku jumbo adalah salah satu pilihan tepat. Apalagi dengan lapisan manis legit yang terdapat di sekitar biji sawo ini yang dapat membuat Anda ketagihan.
Jika Anda tertarik untuk menanam buah sawo ciku jumbo caranya sangat gampang. Cara pertama adalah dengan menggunakan cara tradisional. Anda tinggal menanam biji sawo ciku jumbo di tanah, dan tunggulah dewasa sehingga Anda dapat memanen buah yang legit ini. Namun, cara yang seperti ini tentu membutuhkan waktu lama.
Sebagai alternatif, Anda bisa membeli bibit sawo ciku jumbo yang telah dicangkok. Anda dapat memperolehnya di toko tanaman di kota Anda. Harga yang ditawarkan juga tidak terlalu. Biasanya berkisar dari Rp50.000,00 hingga Rp150.000,00 (tergantung pada kualitas buah sawo itu sendiri). Dengan membeli tanaman cangkok, Anda bisa lebih cepat memanen buah sawo anda.


http://tanaman.org

Kurma Phoenix Dactylifera Bisa Dikembangkan Di Bandung


Pohon kurma adalah tanaman khas gurun pasir yang sangat kokoh dan memiliki daun yang indah. Pohon kurma yang bernama latin Phoenix Dactylifera, merupakan salah satu dari rumpun phoenix (keluarga palmae). Sebagian besar rumpun phoenix hanya digunakan sebagai tanaman hias saja, namun hanya pohon kurma (phoenix dactylifera ) saja yang dibudidayakan karena buah kurma memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Selain itu, buah kurma juga memiliki kandungan gizi yang nyaris lengkap dengan kadar seimbang yang bermanfaat bagi tubuh. Manfaat kurma sangat besar, karena buah kurma mengandung zat–zat penting bagi tubuh kita, diantaranya glukosa, fruktosa, kalsium, mineral, zat besi, niasin, vitamin dan berbagai zat penting lainnya.
Besarnya manfaat kurma membuat banyak orang tertarik untuk membudidayakannya, termasuk orang-orang di Indonesia. Budidaya buah kurma telah banyak dilakukan di Indonesia. Iklim tropis, suhu udara dan tanah yang lembab di Indonesia, sangat mendukung pembudidayaan pohon kurma. Saat ini kurma juga mulai dibudidayakan di Bandung. Suhu udara di Bandung yang relatif stabil sangat mendukung tumbuh kembangnya pohon kurma.
Selain itu, tanah di Bandung memiliki unsur hara yang tinggi. Budidaya kurma di Bandung telah dimulai sekitar tahun 2008. Petani kurma di Bandung mengatakan bahwa buah kurma yang dihasilkan dari budidaya di Bandung memiliki kualitas yang baik. Buah yang dihasilkan dari budidaya tersebut memiliki rasa yang manis. Selain itu, buah kurma Bandung lebih tahan lama dan tidak mudah membusuk.
Petani di Bandung mendatangkan bibit kurma dari Malaysia. Bibit kurma yang ditanam merupakan bibit kurma hibrida yang berasal dari varietas unggul. Penanaman bibit kurma hibrida dilakukan pada bulan Januari. Penanaman bibit kurma hibrida merupakan hal yang mudah. Penanaman dilakukan dengan cara memasukkan bibit kurma hibrida ke dalam lubang-lubang tanah yang telah disediakan. Lubang-lubang tersebut kemudian diratakan dan diberi air. Penanaman bibit kurma hibrida, hendaklah dilakukan pada tanah yang lapang, sehingga tumbuh kembang bibit kurma bisa maksimal.
Memasuki usia 1,5 tahun, bibit kurma hibrida sudah memperlihatkan bentuk susunan pohonnya, daun-daunnya pun sudah berlidi-lidi dengan diameter 4-7 cm. Pada usia 2,5 tahun, pohon kurma hibrida telah menampakkan bakal-bakal buahnya. Dan ketika telah mencapai usia 3 tahun, pohon kurma hibrida sudah mampu berbuah. Buah kurma yang dihasilkan dari budidaya bibit kurma hibrida memiliki kualitas yang tinggi.


http://tanaman.org

Puring (Codiaeum Variegatum) Sang Pusaka Tropis


Puring bernama ilmiah Codiaeum variegatum. Variegatum yang berarti aneka ragam disematkan oleh ahli taksonomi untuk memberi ciri khas pada daun. Daun puring mempunyai bentuk dan warna yang bervariasi. Bentuk daunnya antara lain pita, oblong, bulat telur, bercangap. Sedangkan warna daunnya antara lain kuning, hijau, merah bata, merah gelap, coklat. Pada satu daun bisa terdiri dari aneka corak dan warna.
Puring dapat ditanam oleh hobiis mulai dari daerah subtropis hingga tropis. keberadaan tanaman ini di Indonesia sudah lama diketahui oleh masyarakat umum sejak zaman dulu. Codiaeum variegatum pada zaman dulu digunakan oleh masyarakat sebagai bahan pelengkap sesaji. Pada upacara suci agama sering dijumpai bagian tanaman ini di dalam sesajian. Bagian tanaman yang sering digunakan yaitu daun. Upacara sesaji tersebut masih berlanjut hingga sekarang.
Pada upacara pernikahan adat jawa, tangkai dan daun puring melengkapi dekorasi pintu gerbang pernikahan. Berbaur bersama dengan tanaman lain seperti suji, pandan wangi, daun wungu, janur kuning, hanjuang, kelapa gading dan tandan buah pisang. Tanaman berkerabat dekat dengan euphorbia ini hampir selalu dijumpai oleh kita di makam-makam. Terkadang orang menyebut tanaman ini sebagai tanaman kuburan.
Masyarakat Indonesia sering menyebut puring sebagai asli tanaman Indonesia. Hal ini tidak salah, karena masyarakat Indonesia begitu lekat dan akrab dengan Codiaeum variegatum. Hampir seluruh tradisi dan budaya Indonesia dilengkapi oleh tanaman ini. Tanaman yang masih satu famili dengan euphorbia ini dapat dikatakan sebagai warisan leluhur tanaman Indonesia.
Nuansa mistis dapat dirasakan oleh kita pada tanaman Indonesia ini. Air tujuh kembang setaman dilengkapi oleh setangkai ranting dan daun puring. Ranting dan daunnya yang dipegang oleh dukun dicelupkan ke dalam air tujuh kembang. Kemudian dukun tersebut mengibaskan daun dan ranting pada orang yang sedang ruwatan. Konon hal itu dilakukan oleh dukun untuk membuang aura yang buruk atau sial. Pada ritual jamasan benda-benda pusaka dijumpai pula bagian tanaman ini.
Karena begitu beraneka ragam manfaat puring sebagai bagian dari identitas masyarakat Indonesia, tidak berlebihan kalau tanaman warisan leluhur ini sebagai sang pusaka tropis.


http://tanaman.org

Tanaman Buah Sekaligus Tanaman Hias


Tanaman hias banyak kita jumpai di halaman-halaman rumah. Tanaman hias ini terdiri dari berbagai jenis bunga dan tanaman unik lainnya. Tanaman hias banyak digunakan untuk mempercantik halaman. Halaman akan tampak sangat cantik ketika tanaman hias seperti mawar, melati, anggrek dan tanaman bunga lainnya sedang berbunga. Apalagi apabila berbunganya bersama-sama, halaman akan terlihat berwarna warni.
Tanaman buah sekarang ini juga ada yang digunakan sebagai tanaman hias. Tanaman buah sekaligus tanaman hias ini lebih multi fungsi. Selain buahnya dapat diambil pohonnya juga dapat dinikmati. Contoh dari tanaman buah sekaligus tanaman obat ini adalah tanaman tomat, anggur, dan buah naga. Tanaman tomat memiliki daun yang cantik dan ukurannya tidak terlalu besar. Sedangkan tanaman anggur merupakan tanaman merambat yang dapat kita bentuk dengan memberinya rambatan. Tanaman buah naga sendiri memiliki bentuk yang sangat unik hampir seperti kaktus karena tidak memiliki daun.
Tanaman buah sekaligus tanaman hias ini mulai banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Karena memang lebih bagus apabila tanaman ini sedang berbuah. Buahnya juga dapat menambah keberagaman warna di halaman. Buah dapat digunakan sebagai hiasan halaman sebelum diambil. Apabila pemilik menginginkannya, ia dapat memetiknya sendiri. Hal ini akan sangat mengasyikkan apalagi kalau dilakukan bersama keluarga.
Selain tanaman buah yang digunakan sebagai tanaman hias, banyak juga yang menggunakan tanaman obat sebagai tanaman hias. Tanaman obat ini dipilih yang pohonnya tidak terlalu besar dan kelihatan cantik. Contoh tanaman obat yang digunakan sebagai tanaman hias adalah tanaman makutadewa dan tanaman jahe. Tanaman makutadewa tidak terlalu mesar dan makutadewa sendiri berrwarna merah cerah sehingga dapat dijadikan tanaman hias. Sedangkan tanaman jahe memiliki daun seperti rumput namun akan terlihat cantik kalau daunnya telah banyak.
Tanaman hias tidak hanya terdiri dari tanaman yang memiliki bunga yang indah saja. Tanaman buah dan tanaman obat pun dapat digunakan untuk mempercantik taman dan halaman. Keberaganam tanaman yang terdapat di taman atau halaman juga akan menambah keindahan.


http://tanaman.org

Jeruk Keprok Borneo Prima asal Kutai Timur: Hampir punah?


jeruk keprok borneo primaJeruk keprok borneo prima merupakan salah satu varietas jeruk keprok yang ada di Indonesia. Jeruk keprok borneo prima merupakan buah-buahan endemik yang hanya terdapat di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Keunikan jeruk ini adalah warnanya yang kuning, tekstur daging buahnya yang empuk, dan rasanya yang sedikit lebih asam menimbulkan kesegaran yang lebih menggigit dibandingkan jeruk siam atau jenis jeruk lainnya. Selain itu jeruk keprok borneo prima ketika dikupas akan mengeluarkan aroma yang sangat wangi. Karena keutamaan itu maka tidak heran jika banyak orang menggemari jenis jeruk endemik Kalimantan Timur ini.
Batang jeruk ini memiliki tinggi 2 meter hingga 8 meter, memiliki ranting dan cabang yang banyak, daunnya tumbuh membentuk sayap disetiap cabang dan rantinya. Bentuk daunnya elips dan kecil-kecil. Tumbuhan jeruk keprok ini akan tumbuh subur jika mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
Proses pembibitannya yang susah membuat para petani lebih tertarik untuk membudidayakan jeruk siam. Selain itu, jeruk siam juga dapat lebih cepat di panen dan buahnya lebih banyak. Luas lahan pertanian untuk jeruk keprok borneo prima sangatlah sedikit, maka tidak heran jika saat ini jeruk ini sudah sangat jarang sekali ditemukan. Kalau pun ada jumlahnya akan sangat terbatas.
Padahal permintaan konsumen akan jeruk keprok ini cukup tinggi. Oleh sebab itu sebagai penggantinya, dilakukanlah impor untuk produk jeruk keprok mandarin dari Cina, walaupun rasanya tidak sesegar jeruk keprok borneo prima ini.
Jika dibiarkan dalam waktu lama tentu jeruk ini akan menjadi tumbuhan punah. Untuk menanggulangi agar jeruk ini tidak menjadi tumbuhan punah, Dinas Pertanian setempat telah melakukan upaya berupa pembibitan jeruk ini secara intensif dengan menggunakan teknologi pembibitan yang sudah baik, salah satunya melalui kultur jaringan. Selain itu Dinas pertanian juga telah melakukan penyuluhan dan pelatihan tentang pembudidayaan dan perawat jeruk yang hampir punah ini.
Berkat usaha dari Dinas Pertanian setempat, saat ini sudah banyak petani yang menanam jenis jeruk ini di lahan yang mereka meliki.



http://tanaman.org/

Durian Blambangan dan Durian Petruk



durian petruk
Buah durian atau yang sering disebut dengan duren merupakan buah yang istimewa. Buah durian tumbuh subur di daerah yang beriklim tropis. Jenis buah durian sangat beraneka ragam, namun buah durian  unggulan hanya ada beberapa jenis. Diantara buah durian yang menjadi varietas unggul adalah durian Petruk dan durian Blambangan.
Durian Petruk banyak dibudidayakan di daerah Jepara, Jawa Tengah. Durian ini telah mendapat sertifikasi dari Departemen Pertanian Jepara sebagai buah durian varietas unggul. Durian Petruk yang sering disebut sebagai Durian Jepara menjadi varietas yang diunggulkan karena buahnya memiliki rasa yang manis dan lezat. Buah durian Petruk memiliki beberapa keistimewaan unik, diantaranya:
  • Kulit luar buah durian ini tajam meruncing, dengan warna kulit luar hijau kekuningan atau kuning kecoklatan. Dan kulit buah durian ini akan sedikit membelah ketika sudah waktunya matang.
  • Durian Petruk memiliki bau dan aroma buah menyengat yang sedikit menusuk hidung.
  • Daging buah durian Petruk tebal, sedikit berserat, lentur namun tidak lembek. Selain itu, rasa daging buahnya manis murni dengan sedikit rasa pahit.
  • Durian Petruk juga memiliki biji buah yang kecil, sehingga daging buahnya yang tebal nikmat sekali ketika dimakan.
Karena hal tersebutlah, durian Petruk menjadi durian juara yang memikat dan banyak diminati orang.
durian blambanganSelain Jepara, ada juga daerah lain yang menjadi tempat budidaya durian. Daerah tersebut adalah Blambangan yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Pada tahun 2009, daerah Blambangan menjadi target pemerintah untuk memajukan potensi agro wisata dengan cara melakukan penanaman ribuan pohon durian. Program tersebut telah menjadikan Blambangan sebagai salah satu sentra penghasil durian yang ada di Indonesia. Durian yang dihasilkan di daerah Blambangan pun menjadi terkenal dengan nama Durian Blambangan. Durian Blambangan biasanya matang pada bulan April-Mei. Durian Blambangan memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
  • Daging buahnya cukup tebal, dengan warna daging buah kuning pucat.
  • Rasa dari durian Blambangan tidak kalah hebat dengan durian Petruk. Durian Blambangan memiliki rasa yang manis bercampur pahit yang kental, hal ini merupakan salah satu keunggulan dari durian Blambangan.
  • Kulit luar durian Blambangan tidak terlalu tebal sehingga mudah untuk dibuka.
  • Daging buahnya lembut dan tidak banyak mengandung serat.

http://tanaman.org

Tanaman Pangan | PALAWIJA




Tanaman pangan dan tanaman palawija adalah dua istilah yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Karena tanaman pangan sendiri ada yang termasuk kelompok palawija dan tanaman palawija sendiri termasuk dalam kelompok tanaman pangan.
Untuk memperjelas batasan antara tanaman pangan dengan tanaman palawija maka akan kita golongkan dulu bahwa yang termasuk tanaman palawija adalah tanaman pangan selain padi atau tanaman pangan yang ditanam setelah tanaman padi.
Jenis tanaman pangan dan palawija dari golongan serealia tanaman pangan dan palawija serealia adalah tanaman yang berasal dari biji-bijian (grain). Tanaman pangan serealia yang paling utama di negara kita adalah tanaman padi (Oyiza sativa)
Menurut sejarahnya , tanaman padi termasuk genus Oryza L diperkirakan meliputi 25 species, tersebar di daerah tropik dan daerah subtropika seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Para ahli menyatakan bahwa tanaman padi sebenarnya berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika. Padi dari benua Asia meliputi : Orysa fatua K dan Oryza sativa L Sedangkan yang berasal dari benua Afrika meliputi : Oryza stapfii R dan Oryza glaberima S. Tanaman padi yang kita kenal sekarang adalah hasil persilangan dari Oryza officinalis dengan Oryza sativa f. spontanea.
Di Indonesia pada mulanya padi diusahakan di daerah lahan kering dengan system ladang, tanpa pengairan (irigasi). Cara inipun biasa dilakukan di negara lain, karena memang sejarah awal budidaya masyarakat agraris adalah pada lahan kering (dry land).
Dalam perkembangannya manusia berupaya memantapkan hasil usahanya dengan cara mengairi daerah yang kering atau kekurangan air. Maka dibuatlah banyak tanggul atau bendungan sederhana dengan tujuan mengatur air agar dapat dimanfaatkan di daerah kering. Di jaman kerajaan Kahuripan Raja Airlangga pernah membuat bendungan raksasa yang bernama Waringin


http://tanaman.org/