Grammatophyllum speciosum |
Anggrek raksasa ini bernama latin Grammatophyllum speciosum, atau lebih dikenal dengan nama Anggrek Tebu, ditemukan oleh seorang penduduk setempat, Laurens Meti (42) di desa Tara-tara I.
Anggrek raksasa ini memiliki kombinasi warna kuning kecoklatan, terdapat di pedalaman hutan Lalem yang masih termasuk wilayah desa Tara-tara. Tanaman anggrek raksasa ini hidup di batang pohon yang tinggi dan agak susah terlihat di tengah-tengah rimbunnya daun-daun pohon.
Grammatophyllum speciosum, sering disebut sebagai anggrek tebu, anggrek ratu, anggrek harimau, atau anggrek macan. Untuk 2 nama terakhir juga sebagai sebutan bagi spesies anggrek Grammatophyllum scriptum, yang dalam bahasa Inggris disebut Sugar Cane Orchid, Giant Orchid, atau Queen of the Orchids, menyandang predikat sebagai anggrek terbesar.
Penemuan anggrek raksasa ini merupakan yang pertama di hutan ini, karena belum pernah ditemukan di daerah ini. Anggrek species Grammatophyllum speciosum pernah ditemukan di Papua, yang ditetapkan dengan nama latin Grammatophyllum papuanum.
Sebenarnya anggrek dengan genus Grammatophyllum, juga banyak terdapat di pulau Kalimantan, tapi kurang diketahui masuk kategori Grammatophyllum speciosum atau Grammatophyllum scriptum.
Suatu tulisan di media internet, mengatakan bahwa tanaman anggrek raksasa ini bisa mencapai lebih dari 1 ton beratnya dan memiliki panjang malai bunga hingga 3 meter dengan diameter mulai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya malai bunganya mampu menyangga puluhan kuntum bunga berdiameter 7 hingga 10 cm.
Menurut berita yang beredar tanaman anggrek raksasa ini memiliki harga yang tinggi, terlihat dari penemuan di Tomohon ini dihargai mulai dari harga Rp. 750.000,-
sumber:
http://planettanaman.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar